menangislah...
semoga basah air mata sederas hujan tadi malam ketika kita membasuh luka dengan terbata di bawah gigil dedaunan larutkan saja..
larutkan kesedihan kita dukamu akan luka ku
aku hendak berkemas menuju jauh pengembaraan
patahan doa yang bermalam engkau jejalkan rasanya cukup untuk kuhirup sebagai bekal
meski aku belum lagi mengerti securam apa pendakian harus kulalui
aku tak ingin menyerah
tak hendak mengaku kalah
ini jelma pemahaman akan akhir perjalanan
tentu perempuanku
tentu aku rindu pada tasbih yang terlafadzkan
pada ayat-ayat yang terlantunkan
pada sujud yang tak letih kita lengkungkan
semuda ini kebersamaan itu saja yang aku ratapi
betapa pada berpuluh malam kerap nafasmu terabaikan kini..
ketika takdir tak lagi banyak memberi waktu
tak ada lagi sisa mimpi untuk kurupa sebagai janji
aku menuju hilang
tak ada yang bisa ku wariskan
selain kenang tak sempurna akan malam-malam sederhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar