Senin, 07 November 2011

sabar

Makna Sabar
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.

Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:
Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.

Sabar Sebagaimana Digambarkan Dalam Al-Qur'an
Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya. Dari ayat-ayat yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an menjadi beberapa macam;
1. Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam QS.2: 153: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai perintah untuk bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya adalah dalam QS.3: 200, 16: 127, 8: 46, 10:109, 11: 115 dsb.

2. Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/ tidak sabar), sebagaimana yang Allah firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46: 35): "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…"

3. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar, sebagaimana yang terdapat dalam QS. 2: 177: "…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."

4. Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam surat Ali Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar."

5. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah SWT senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah berfirman (QS. 8: 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar."

6. Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah mengatakan dalam al-Qur'an (13: 23 - 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."

Kesabaran Sebagaimana Digambarkan Dalam Hadits.

Sebagaimana dalam al-Qur'an, dalam hadits juga banyak sekali sabda-sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan mengenai kesabaran. Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits yang bertemakan sabar. Secara garis besar, hadits-hadits tersebut menggambarkan kesabaran sebagai berikut;
1. Kesabaran merupakan "dhiya' " (cahaya yang amat terang). Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu menyingkap kegelapan. Rasulullah SAW mengungkapkan, "…dan kesabaran merupakan cahaya yang terang…" (HR. Muslim)

2. Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih secara optimal. Rasulullah SAW pernah menggambarkan: "…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…" (HR. Bukhari)

3. Kesabaran merupakan anugrah Allah yang paling baik. Rasulullah SAW mengatakan, "…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran." (Muttafaqun Alaih)

4. Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mu'min, sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah; "Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya." (HR. Muslim)

5. Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah berfirman, "Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku gantikan surga baginya." (HR. Bukhari)

6. Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas'ud dalam sebuah riwayat pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas'ud berkata"Seakan-akan aku memandang Rasulullah SAW menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya seraya berkata, 'Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)

7. Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah SAW pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah." (HR. Bukhari)

8. Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah SAW menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullan SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)

9. Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang tidak boleh putus asa hingga ia menginginkan kematian. Sekiranya memang sudah sangat terpaksa hendaklah ia berdoa kepada Allah, agar Allah memberikan hal yang terbaik baginya; apakah kehidupan atau kematian. Rasulullah SAW mengatakan; Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, 'Ya Allah, teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik unttukku. Dan wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku." (HR. Bukhari Muslim)

*** Ya Robb ikhlaskan hati ne untuk bisa selalu sabar menghadapi segala macam ujianMu.. :) ***

jam tangan ganti gelang kulit 21 kulit



hrga 225rb

isi 21 kulit gelang dan 21 ring
minat bs hub : ym/fb : hiera_hally

Cinta Meluluhkan Kebencian & Prasangka


“…dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil” (Al-Qur’an, Surah Al-Maaidah ayat :

“The hatred you’re carrying is a live coal in your heart – far more damaging to yourself than to them.”- “Kebencian yang Anda bawa, seumpama sebuah batu bara yang ada dalam hati Anda – yang jauh lebih merusak diri Anda sendiri ketimbang mereka (yang Anda benci)” ~ Lawana Blackwell

Suatu waktu seorang laki-laki dari Syam (Suriah) diupah Mu’awiyyah bin Abi Sufyan untuk mencaci-maki Keluarga Rasulullah saww. Di Madinah, lelaki ini berjumpa dengan Imam Hasan as (putera Imam Ali dan Fathimah & cucu Nabi Muhammad Saw) dan langsung saja ia mencerca dan mengutuk beliau. Imam Hasan tidak marah, bahkan ia menunggu sampai lelaki itu menyelesaikan “hajatnya”.

Setelah lelaki Syam ini selesai dan puas mengutuk beliau, Imam Hasan menyapanya sambil tersenyum :
“Anda pasti bukan orang sini. Apakah Anda tersesat?

Jika Anda butuh pertolongan, mari saya tolong.
Jika Anda butuh sesuatu, akan saya beri.
Jika Anda butuh petunjuk ke suatu tempat, mari saya tunjukkan,
Jika Anda butuh orang untuk membawakan barang-barang Anda, mari saya bawakan.
Jika Anda lapar, mari bersama saya makan bersama.
Jika Anda butuh pakaian, nanti saya akan beri.
Jika Anda diusir dari kampung halaman Anda, mari saya carikan tempat tinggal.
Jika Anda punya keperluan-keperluan, mari saya penuhi semua kebutuhan Anda dan
Jika Anda berada dalam perjalanan, tinggallah bersama saya untuk menjadi tamu saya, nanti akan saya beri Anda bekal….”

Setelah mendengar tawaran Imam Hasan yang sangat simpatik itu, lelaki dari Syam itu menangis seraya berkata, “Saya bersaksi bahwa Tuan adalah khalifah Allah di muka bumi ini. Allah Mahatahu bahwa sebelum ini, tuan dan ayah tuan adalah orang yang paling saya benci dan sekarang tuan dan ayah tuan adalah orang yang paling saya cintai di antara seluruh manusia di dunia ini!” (*)

Imam Hasan as, cucu Rasulullah saww ini, tidak segera marah ketika ia dicerca dan dikutuk sedemikian rupa. Pertama-tama ia berkata, “Pasti Anda bukan orang sini!”. Dengan demikian Imam Hasan mengawali pandangannya terhadap lelaki Syam ini dengan prasangka baiknya, bahwa beliau meyakini si lelaki malang ini bukan penduduk Madinah sehingga ia tiada mengenal Imam Hasan yang sesungguhnya.

Provokasi Mu’awiyyah terhadap penduduk Syam telah membentuk pandangan kebencian terhadap Ahlul Bait Rasulullah, namun sikap santun dan simpatik dari Imam Hasan mengubah pola pikir dan pandangannya tentang Ahlul Bait.
Hal seperti ini pun terjadi pada kita semua. Kita sering mengecam dan mencela seseorang atau suatu kelompok yang hanya kita ketahui dari musuh-musuh mereka, bukan dari orang yang kita kecam itu sendiri.
Informasi yang terdistorsi telah merusak pandangan kita yang jernih. Ketelitian dan kejujuran kita untuk mengamati pandangan orang lain sangatlah diperlukan.

Rumi bersyair : Siapa menabur benih duri di dunia ini, Waspadalah! Jangan mencarinya di kebun mawar! (**)
Asumsi-asumsi serta prasangka-prasangka yang tak beralasan mesti disingkirkan dari benak pikiran kita.
“Hatred is settled anger” – “Kebencian dimantapkan dengan kemarahan” ~ Marcus Tullius Cicero
Allahumma shallii ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad…Ya Allah taburkanlah senantiasa kepada kami berkah cintaMu, cinta MuhammadMu, dan Ahlul-bayt RasulMu…amiin.. ____________________

Tebarkan Salam dan Senyuman .

(*) Ali Muhammad Ali, Para Pemuka Ahlul Bait, Imam Hasan as, Pustaka Hidayah


Betapa Dahsyatnya Saat Manusia Mulia Meninggalkan Dunia Ini .. Bacalah dengan Penuh Seksama


Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya tentang cinta, yang telah dicontohkan Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya.


Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.


“Siapakah itu wahai anakku?”

“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.

Fatimah menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.
Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh.
Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.

“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.
Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan
sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Ini Lah Cinta MUTLAQ yang Rasulullah berikan .. dan cinta yang Tak mengharapkan balasan dan rela mengorbankan diri nya demi UMMAT nya ,,, Ya Rabb 

Menanggislah sejadi2nya menginggat orang termulia meninggalkan dunia ini .. Beliau saja begitu apalagi kita manusia seperti ini penuh dosa , hina dan dina ,,, Ya Rabb ,,,,

Menanggisku dalam Gelap Malam Mu ,,

Cairo - Egypt ,

Imem Muzayyan Alqadrie
Malam Menanti Tanggisku dan Tanggismu

Pertanyaan dan Jawaban yang akan menjadikan Kesempurnaan Diri Seorang Mukmin


Daripada Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radhiallahu'anhu telah berkata: Telah datang seorang arab desa kepada Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam yang mana dia telah menyatakan tujuannya: "Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatangan aku ini adalah untuk bertanya engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat."

Maka baginda sollallahu `alaihi wasallam telah berkata kepadanya: "Tanyalah apa yang engkau kehendaki."

Dia berkata: Aku mahu menjadi seorang yang alim
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang paling kaya
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Jadilah orang yang yakin pada diri maka engkau akan jadi orang paling kaya

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang adil
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang paling baik
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang istimewa disisi Allah
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Banyakkan zikrullah nescaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah

Dia berkata: Aku mahu disempurnakan imanku
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab : Perelokkan akhlakmu nescaya imanmu akan sempurna

Dia berkata: Aku mahu termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik)
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin

Dia berkata: Aku mahu termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Tunaikan segala kewajipan yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat

Dia berkata: Aku mahu berjumpa Allah dalan keadaan bersih daripada dosa
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Bersihkan dirimu daripada najis dosa nescaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa

Dia berkata: Aku mahu dihimpun pada hari qiamat dibawah cahaya
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya

Dia berkata: Aku mahu dikasihi oleh Allah pada hari qiamat
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain nescaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat

Dia berkata: Aku mahu dihapuskan segala dosaku
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Banyakkan beristighfar nescaya akan dihapuskan (kurangkan) segala dosamu

Dia berkata: Aku mahu menjadi semulia-mulia manusia
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain nescaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia

Dia berkata: Aku mahu menjadi segagah-gagah manusia
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Sentiasa menyerah diri (tawakkal) kepada Allah nescaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia

Dia berkata: Aku mahu dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Sentiasa berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu

Dia berkata: Aku mahu termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka

Dia berkata: Aku mahu diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Jangan marah kepada orang lain nescaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya

Dia berkata: Aku mahu diterima segala permohonanku
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya

Dia berkata: Aku mahu agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Tutuplah keburukan orang lain nescaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat

Dia berkata: Siapa yang terselamat daripada dosa?
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan

Dia berkata: Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah?
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab : Elok budi pekerti, rendah diri dan sabar dengan ujian (bala)

Dia berkata: Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah?
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Buruk akhlak dan sedikit ketaatan

Dia berkata: Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: Sedekah dalam keadaan sembunyi (tidak diketahui) dan menghubungkan kasih sayang

Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda sollallahu `alaihi wasallam menjawab: sabar di dunia dengan bala dan musibah

Telah berkata Imam Mustaghfirin: aku tidak pernah
menjumpai hadis yang besar dan merangkumi kesempurnaan
agama dan bermanafaat selain hadis ini ..
 imem muzayyan hafizi alqadrie

Azab Bagi Wanita ( Tolong ingatkan kpd semua kaum perempuan yg kita kenal )


Saudara dan saudari kaum muslimin dan muslimat Renungan khususnya untuk para wanita dan diri sendiri ...
Semoga Allah jauhkan kita dari pada siksaan ini semua .. ammien Ya Rabbal alamin ..

Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasul menangis.

Beliau menjawab, "Pada malam aku di-isra'-kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya.

Puteri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantang kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kala jengking.

Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk kerana penyakit sopak dan kusta.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,"kata Nabi.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?

* Rasulullah menjawab, "Wahai puteriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

* Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya.

* Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

* Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

* Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

* Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalk! annya dan tidak mau mandi junub.

* Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.

Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan ... Semoga Bermanfaat. dan dapat direnungkan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam

Salam Takzim
Imem Muzayan Alqadrie

DialoG Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dengan IBLIS La'natullah Alaih


Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra dari Ibnu Abbas ra, ia berkata :

"Kami bersama Rasulullah saw berada di rumah seorang sahabat dari golongan anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku. " Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, "apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?"
Ibnu Abbas berkata : "Maka dibukalah pintu, kemudian iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai, rambutnya panjang seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya memanjang (terbelah ke atas, tidak kesamping), kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan/kerbau. Dia berkata, "Assalamu'alaika ya Muhammad. assalammu'alaikum ya jama'atul muslimin". Nabi menjawab, "Assalamu lillah ya la'iin" (keselamatan hanya milik Allah swt, wahai mahluk yang terlaknat. Aku telah mengetahui engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai iblis ?"

Iblis berkata, "Aku datang bukan karena keinginanku sendiri ya Muhammad, tetapi karena terpaksa (diperintah) . Aku didatangi oleh malaikat dan ia berkata, "Sesungguhnya Allah swt menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad saw dalam keadaan hina. Engkau harus memberitahu bagaimana tipu muslihat, godaanmu, dan rekayasamu terhadap bani adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepadamu. Karena jika engkau berbohong, niscaya Allah akan menjadikanmu debu yang dihempas angin dan serta azab yang amat keras akan menimpamu hingga musuh-musuhmu senang." "Wahai Muhammad tanyakanlah padaku apa yang engkau inginkan. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku akan musibah yang menimpa aku."

 Rasulullah saw            :
Siapakah orang yang paling kamu benci ?

Iblis :  
"Engkaulah Muhammad yang paling kubenci dan orang-orang yang mengikutimu. " Lalu anak muda yang bertaqwa, lalu orang yang alim dan wara' (berhati-hati dalam hal syubhat), lalu orang-orang yang menjaga diri dalam keadaan suci (terjaga wudhunya), lalu orang miskin yang sabar dan tidak berkeluh kesah, lalu orang kaya yang bersyukur, yakni yang mengambil dan meletakkan hartanya pada tempat yang halal.

 Rasulullah saw            :
"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat?"

Iblis :
" Aku merasa panas dan gemetar. Karena sesungguhnya jika manusia bersujud sekali saja, Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat."

Rasul saw :
"Jika mereka shaum?"
Iblis :
"Aku terbelenggu hingga mereka berbuka puasa."

Rasul saw :
”Jika mereka menunaikan haji ?"
Iblis :
"Saya menjadi gila."

Rasul saw :
"Jika mereka membaca al-qur'an ?"
Iblis :
"Saya meleleh seperti timah diatas api."

Rasul saw :
"Jika mereka berzakat ?"
Iblis :
"seakan-akan ia memotongku dengan gergaji menjadi dua."

Rasul saw :
"Mengapa demikian ?"
Iblis :
" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Allah menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang berzakat itu disenangi makhluk-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Keempat, Allah mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya."

Rasul saw :
"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar ?"
Iblis :
" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah dia tidak taat padaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa islam."

Rasul saw :
"Apa pendapatmu tentang Umar?"
Iblis :
"Demi Tuhan, tiada aku bertemu dengannya kecuali aku lari darinya."

Rasul saw :
"Apa pendapatmu tentang Utsman?"
Iblis :
"Aku malu dengan orang yang malaikat saja malu padanya."

Rasul saw :
" Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?"
Iblis :
“Andai saja aku dapat selamat darinya, dan tidak pernah bertemu dengannya, dan ia meninggalkanku dan aku pun meninggalkannya. Akan tetapi dia tidak pernah melakukan hal itu."

Rasul saw :
"Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu hingga hari kiamat."
Iblis :
"Hay-hata hay-hata (tak mungkin, tak mungkin). Mana bisa umatmu bahagia seementara aku hidup dan tidak mati hingga hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu, sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darahnya sedang mereka tidak sadar. Demi Tuhan Yang menciptakanku dan membuatku menunggu hingga hari kebangkitan, akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh, maupun yang pandai, yang buta huruf maupun yang tidak, yang kafir dan yang suka beribadah. Kecuali hamba yang mukhlis."

Rasul saw :
Siapa yang mukhlis menurutmu ?"
Iblis :
" Jika aku melihat orang yang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu dia ikhlas karena Allah. Maka aku tinggalkan dia. Tak tahukan engkau bahwa cinta harta, cinta kedudukan, dan sombong adalah termasuk dosa besar. Hai Muhammad sesungguhnya aku punya 70 ribu anak. Setiap anak dari mereka punya 70 ribu syaithan.
Apakah engkau tidak tahu , wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barang siapa berbohong ia adalah temanku. Dan barang siapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, "Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua. Maka sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan keburukan orang lain dan namimah, mengadu domba adalah buah kesukaanku. Barang siapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiamat, maka anak-anak mereka adalah hasil zina. "Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang mengakhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dan aku goda dia. Kemudian aku berkata padanya, masih ada waktu, sementara engkau sibuk." Sehingga dia mengakhirkan shalatnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim syaithan untuk berbisik padanya, "lihatlah kiri dan kananmu. Lalu ia menengok. Saat itulah aku usap wajahnya dan aku cium mukanya. Jika ia menang atasku, ketika ia shalat sendirian, aku perintahkan ia untuk shalat dengan tergesa-gesa, seperti ayam mematuk biji-bijian. Sedang jika shalat berjamaah, aku cambuk dia, lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Jika ia masih menang atasku, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus dan cinta terhadap dunia. "Bagaimana umatmu bahagia sedang aku mennyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, "Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah." Demikian pula aku katakan pada orang-orang yang sakit, "Tinggalkanlah shalat, sebab ia hanya wajib bagi orang2 yang sehat."

Rasul saw :
"Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?"
Iblis :
"Pemakan riba."

Rasul saw :
"Siapa teman kepercayaanmu?
Iblis :
"Pezina".

Rasul saw :
“Siapa teman tidurmu ?"
Iblis :
“Orang yang mabuk."

Rasul saw :
“Siapa tamumu ?"
Iblis :
"Pencuri".

Rasul saw :
"Siapa utusanmu?"
Iblis :
"Tukang sihir"

Rasul saw :
"Apa yang kamu sukai?"
Iblis :
"Orang yang bersumpah cerai".

Rasul saw :
"Siapa kekasihmu ?"
Iblis :
Orang yang meninggalkan shalat jum'at"

Rasul saw :
"Wahai terlaknat, apa yang memotong punggungmu?"
Iblis :
"Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah".

Rasul saw :
"Apa yang melelehkan badanmu ?"
Iblis :
"Taubatnya orang-orang yang bertaubat".

Rasul saw :
" Apa yang membuat panas hatimu ?"
Iblis :
"Istighfar yang banyak kepada Allah siang dan malam."

Rasul saw :
" Apa yang membuat wajahmu muram (merasa malu dan hina)?"
Iblis :
"Zakat secara sembunyi-sembunyi. "

Rasul saw :
"Apa yang membutakan matamu?"
Iblis :
"Shalat di waktu sahur (shalat tahajud)."

Rasul saw :
"Apa yang memukul kepalamu?"
Iblis :
"Memperbanyak shalat berjama'ah."

Rasul saw :
"Siapa yang paling bisa membahagiakanmu? "
Iblis :
"Orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat."

Rasul saw :
"Siapa menurutmu manusia yang paling celaka?"
Iblis :
"Orang yang kikir."

Rasul saw :
"Siapa yang menyita pekerjaanmu? "
Iblis :
"Majlis-majlis Ilmu."

Rasul saw :
"Bagaimana kamu makan?"
Iblis :
"Melalui tangan manusia yang makan dengan tangan kiri."

Rasul saw :
"Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas?"
Iblis :
"Dibalik kuku-kuku manusia."

Rasul saw :
"Berapa keperluanmu yang kau mintakan pada Allah?"
Iblis :
"Sepuluh perkara...., yaitu :
1.        Aku minta kepada Allah swt, agar saya dapat bersekutu dalam diri bani adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Seperti dalam surat Al-Isra : 64.
2.        Setiap harta yang tidak disalurkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Juga setiap harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk.
3.        Setiap suami istri yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuh, maka aku ikut bersetubuh. Hingga akhirnya akan melahirkan anak yang mendengar lagi taat kepadaku.
4.        Saya akan menjadi teman setia seseorang yang pergi keluar mencari penghasilan yang tidak dihalalkan.
5.        Memiliki rumah yaitu kamar mandi.
6.        Memiliki masjid yaitu pasar.
7.        Memiliki Al-quran, maka syair dan lagu adalah al-qur'anku.
8.        Memiliki adzan, maka terompetlah adzanku.
9.        Memiliki tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
10.     Memiliki teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Ia kemudian membaca surat Al-Isra ayat 27.

Rasul saw :
"Andaikata setiap perkataanmu tidak didukung oleh Kitabullah tentu aku tidak membenarkanmu. "
Iblis :
"Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak menyesatkan sedikitpun. tetapi hanya mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya punya hak untuk itu, tentu tak akan saya biarkan seorangpun masih dapat mengucapkan dua kalimat syahadat, serta shalat dan berpuasa. Sebagaimana dirimu yang tidak berhak memberi hidayah sedikitpun kepada siapa saja, andaikata engkau berhak tentu kaupun tidak akan membiarkan satupun manusia dalam keadaan kafir di mukabumi ini. Akan tetapi engkau hanya seorang utusan dari Allah swt. dan engkau hanyalah hujjah Tuhan terhadap mahluk-Nya. Sementara saya adalah hanya sebagai sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah ditentukan oleh Allah untuk celaka."
Kemudian Rasulullah saw membacakan Qs.11:118-119, "Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mrk senantiasa bersellisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu telah ditetapkan : "Sesungguhnya Aku akan penuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya."

Wallahu 'alam bishawab, Dengan senantiasa memohon perlindungan pada Allah dan bertaubat padaNya semoga kita dapat selamat dalam menjalani kehidupan ini dari langkah-langkah syaithan yang terkutuk. Amin

 sumber : note  imem muzayyan hafizi alqadrie