Senin, 07 November 2011

DialoG Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam dengan IBLIS La'natullah Alaih


Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal ra dari Ibnu Abbas ra, ia berkata :

"Kami bersama Rasulullah saw berada di rumah seorang sahabat dari golongan anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku. " Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, "apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?"
Ibnu Abbas berkata : "Maka dibukalah pintu, kemudian iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai, rambutnya panjang seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya memanjang (terbelah ke atas, tidak kesamping), kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan/kerbau. Dia berkata, "Assalamu'alaika ya Muhammad. assalammu'alaikum ya jama'atul muslimin". Nabi menjawab, "Assalamu lillah ya la'iin" (keselamatan hanya milik Allah swt, wahai mahluk yang terlaknat. Aku telah mengetahui engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai iblis ?"

Iblis berkata, "Aku datang bukan karena keinginanku sendiri ya Muhammad, tetapi karena terpaksa (diperintah) . Aku didatangi oleh malaikat dan ia berkata, "Sesungguhnya Allah swt menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad saw dalam keadaan hina. Engkau harus memberitahu bagaimana tipu muslihat, godaanmu, dan rekayasamu terhadap bani adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepadamu. Karena jika engkau berbohong, niscaya Allah akan menjadikanmu debu yang dihempas angin dan serta azab yang amat keras akan menimpamu hingga musuh-musuhmu senang." "Wahai Muhammad tanyakanlah padaku apa yang engkau inginkan. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku akan musibah yang menimpa aku."

 Rasulullah saw            :
Siapakah orang yang paling kamu benci ?

Iblis :  
"Engkaulah Muhammad yang paling kubenci dan orang-orang yang mengikutimu. " Lalu anak muda yang bertaqwa, lalu orang yang alim dan wara' (berhati-hati dalam hal syubhat), lalu orang-orang yang menjaga diri dalam keadaan suci (terjaga wudhunya), lalu orang miskin yang sabar dan tidak berkeluh kesah, lalu orang kaya yang bersyukur, yakni yang mengambil dan meletakkan hartanya pada tempat yang halal.

 Rasulullah saw            :
"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat?"

Iblis :
" Aku merasa panas dan gemetar. Karena sesungguhnya jika manusia bersujud sekali saja, Allah akan mengangkat derajatnya satu tingkat."

Rasul saw :
"Jika mereka shaum?"
Iblis :
"Aku terbelenggu hingga mereka berbuka puasa."

Rasul saw :
”Jika mereka menunaikan haji ?"
Iblis :
"Saya menjadi gila."

Rasul saw :
"Jika mereka membaca al-qur'an ?"
Iblis :
"Saya meleleh seperti timah diatas api."

Rasul saw :
"Jika mereka berzakat ?"
Iblis :
"seakan-akan ia memotongku dengan gergaji menjadi dua."

Rasul saw :
"Mengapa demikian ?"
Iblis :
" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Allah menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang berzakat itu disenangi makhluk-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka. Keempat, Allah mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya."

Rasul saw :
"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar ?"
Iblis :
" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah dia tidak taat padaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa islam."

Rasul saw :
"Apa pendapatmu tentang Umar?"
Iblis :
"Demi Tuhan, tiada aku bertemu dengannya kecuali aku lari darinya."

Rasul saw :
"Apa pendapatmu tentang Utsman?"
Iblis :
"Aku malu dengan orang yang malaikat saja malu padanya."

Rasul saw :
" Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?"
Iblis :
“Andai saja aku dapat selamat darinya, dan tidak pernah bertemu dengannya, dan ia meninggalkanku dan aku pun meninggalkannya. Akan tetapi dia tidak pernah melakukan hal itu."

Rasul saw :
"Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu hingga hari kiamat."
Iblis :
"Hay-hata hay-hata (tak mungkin, tak mungkin). Mana bisa umatmu bahagia seementara aku hidup dan tidak mati hingga hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu, sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darahnya sedang mereka tidak sadar. Demi Tuhan Yang menciptakanku dan membuatku menunggu hingga hari kebangkitan, akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh, maupun yang pandai, yang buta huruf maupun yang tidak, yang kafir dan yang suka beribadah. Kecuali hamba yang mukhlis."

Rasul saw :
Siapa yang mukhlis menurutmu ?"
Iblis :
" Jika aku melihat orang yang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu dia ikhlas karena Allah. Maka aku tinggalkan dia. Tak tahukan engkau bahwa cinta harta, cinta kedudukan, dan sombong adalah termasuk dosa besar. Hai Muhammad sesungguhnya aku punya 70 ribu anak. Setiap anak dari mereka punya 70 ribu syaithan.
Apakah engkau tidak tahu , wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barang siapa berbohong ia adalah temanku. Dan barang siapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, "Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua. Maka sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan keburukan orang lain dan namimah, mengadu domba adalah buah kesukaanku. Barang siapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiamat, maka anak-anak mereka adalah hasil zina. "Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang mengakhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dan aku goda dia. Kemudian aku berkata padanya, masih ada waktu, sementara engkau sibuk." Sehingga dia mengakhirkan shalatnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim syaithan untuk berbisik padanya, "lihatlah kiri dan kananmu. Lalu ia menengok. Saat itulah aku usap wajahnya dan aku cium mukanya. Jika ia menang atasku, ketika ia shalat sendirian, aku perintahkan ia untuk shalat dengan tergesa-gesa, seperti ayam mematuk biji-bijian. Sedang jika shalat berjamaah, aku cambuk dia, lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Jika ia masih menang atasku, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus dan cinta terhadap dunia. "Bagaimana umatmu bahagia sedang aku mennyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, "Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah." Demikian pula aku katakan pada orang-orang yang sakit, "Tinggalkanlah shalat, sebab ia hanya wajib bagi orang2 yang sehat."

Rasul saw :
"Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?"
Iblis :
"Pemakan riba."

Rasul saw :
"Siapa teman kepercayaanmu?
Iblis :
"Pezina".

Rasul saw :
“Siapa teman tidurmu ?"
Iblis :
“Orang yang mabuk."

Rasul saw :
“Siapa tamumu ?"
Iblis :
"Pencuri".

Rasul saw :
"Siapa utusanmu?"
Iblis :
"Tukang sihir"

Rasul saw :
"Apa yang kamu sukai?"
Iblis :
"Orang yang bersumpah cerai".

Rasul saw :
"Siapa kekasihmu ?"
Iblis :
Orang yang meninggalkan shalat jum'at"

Rasul saw :
"Wahai terlaknat, apa yang memotong punggungmu?"
Iblis :
"Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah".

Rasul saw :
"Apa yang melelehkan badanmu ?"
Iblis :
"Taubatnya orang-orang yang bertaubat".

Rasul saw :
" Apa yang membuat panas hatimu ?"
Iblis :
"Istighfar yang banyak kepada Allah siang dan malam."

Rasul saw :
" Apa yang membuat wajahmu muram (merasa malu dan hina)?"
Iblis :
"Zakat secara sembunyi-sembunyi. "

Rasul saw :
"Apa yang membutakan matamu?"
Iblis :
"Shalat di waktu sahur (shalat tahajud)."

Rasul saw :
"Apa yang memukul kepalamu?"
Iblis :
"Memperbanyak shalat berjama'ah."

Rasul saw :
"Siapa yang paling bisa membahagiakanmu? "
Iblis :
"Orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat."

Rasul saw :
"Siapa menurutmu manusia yang paling celaka?"
Iblis :
"Orang yang kikir."

Rasul saw :
"Siapa yang menyita pekerjaanmu? "
Iblis :
"Majlis-majlis Ilmu."

Rasul saw :
"Bagaimana kamu makan?"
Iblis :
"Melalui tangan manusia yang makan dengan tangan kiri."

Rasul saw :
"Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas?"
Iblis :
"Dibalik kuku-kuku manusia."

Rasul saw :
"Berapa keperluanmu yang kau mintakan pada Allah?"
Iblis :
"Sepuluh perkara...., yaitu :
1.        Aku minta kepada Allah swt, agar saya dapat bersekutu dalam diri bani adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Seperti dalam surat Al-Isra : 64.
2.        Setiap harta yang tidak disalurkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Juga setiap harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk.
3.        Setiap suami istri yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuh, maka aku ikut bersetubuh. Hingga akhirnya akan melahirkan anak yang mendengar lagi taat kepadaku.
4.        Saya akan menjadi teman setia seseorang yang pergi keluar mencari penghasilan yang tidak dihalalkan.
5.        Memiliki rumah yaitu kamar mandi.
6.        Memiliki masjid yaitu pasar.
7.        Memiliki Al-quran, maka syair dan lagu adalah al-qur'anku.
8.        Memiliki adzan, maka terompetlah adzanku.
9.        Memiliki tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
10.     Memiliki teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Ia kemudian membaca surat Al-Isra ayat 27.

Rasul saw :
"Andaikata setiap perkataanmu tidak didukung oleh Kitabullah tentu aku tidak membenarkanmu. "
Iblis :
"Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak menyesatkan sedikitpun. tetapi hanya mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya punya hak untuk itu, tentu tak akan saya biarkan seorangpun masih dapat mengucapkan dua kalimat syahadat, serta shalat dan berpuasa. Sebagaimana dirimu yang tidak berhak memberi hidayah sedikitpun kepada siapa saja, andaikata engkau berhak tentu kaupun tidak akan membiarkan satupun manusia dalam keadaan kafir di mukabumi ini. Akan tetapi engkau hanya seorang utusan dari Allah swt. dan engkau hanyalah hujjah Tuhan terhadap mahluk-Nya. Sementara saya adalah hanya sebagai sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah ditentukan oleh Allah untuk celaka."
Kemudian Rasulullah saw membacakan Qs.11:118-119, "Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mrk senantiasa bersellisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu telah ditetapkan : "Sesungguhnya Aku akan penuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya."

Wallahu 'alam bishawab, Dengan senantiasa memohon perlindungan pada Allah dan bertaubat padaNya semoga kita dapat selamat dalam menjalani kehidupan ini dari langkah-langkah syaithan yang terkutuk. Amin

 sumber : note  imem muzayyan hafizi alqadrie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar